Limitless (2011)

Eddie adalah seorang penulis yang hidupnya selalu berantakan dan tidak jelas. Suatu hari dia bertemu dengan kakak iparnya yang bernama Vernon. Vernon memberikan dirinya 1 butir pil kepada Eddie yang awalnya dia tolak namun pada akhirnya diterima. Eddie pun penasaran lalu menelan pil itu, dan ternyata reaksi dari pil tersebut bergerak cepat sekali. Eddie yang tadinya berantakan hidupnya, kini setelah menelan pil yang disebut NZT 84 tersebut membuat dirinya terlihat rapi, bersih, semangat dalam beraktifitas, dapat menyelesaikan tulisannya dalam waktu beberapa jam, dan posisi dalam pekerjaannya meningkat. Namun demikian, reaksi pil tersebut hanya berlaku dalam 1 hari. Dan jika Eddie tidak menelan pil NZT 84 lagi maka dirinya akan menjadi pusing, lemas bahkan dapat merenggut nyawanya.

Jika dilihat dari sinopsis diatas film ini pasti ada berhubungan dengan obat-obatan yang berbau ilmu pengetahuan. Akan tetapi setelah menyaksikan film ini, ternyata Limitless menghadirkan cerita yang tidak keseluruhan menceritakan tentang ilmu pengetahuan melainkan tentang bagaimana seseorang dapat menjalani hidup dengan baik tanpa adanya suatu ketergantungan dari apapun. Limitless sendiri adalah sebuah novel karangan Alan Glyn yang disadur menjadi sebuah skenario film oleh Leslie Dixon. Leslie Dixon disini bisa dibilang secara keseluruhan tidak berhasil membuat emosi penonton terjalin dengan baik, karena di beberapa bagian ada sesuatu yag sebenarnya tidak penting dibuat panjang dalam film ini dan akhirnya membuat penonton menjadi jenuh. Yang menarik dari film ini adalah memvisualisasikan cerita dengan baik, dan adanya pengambilan gambar yang cepat.

A tablet a day and I was Limitless...- Eddie

Para pemain disini bisa dibilang mampu bermain dengan baik, sebut saja Bradley Cooper, Robert De Niro, Abbie Cornish, Anna Friel. Bradley Cooper sebagai Eddie yang dimana sosok ketergantungan berhasil dia pernakan dengan baik dan bagaimana sikap dia untuk tetap mencoba berhenti dari ketergantungan obat tersebut juga berhasil dia perankan dengan baik. Begitu pula dengan Robert De Niro yang sebagai peran pendukung dalam film Limitless kali ini, berhasil membawakan peran seorang Carl Van Loon yang ternyata sebagai pemakai obat juga tapi baru diketahui di ending film ini. Sosok Abbie Cornish yang berperan sebagai kekasih Bradley disini juga mampu berperan dengan baik, akan tetapi yang aneh adalah bagaimana Lindy yang setelah meminum pil tersebut menjadi tidak ketergantungan atau tidak ada efek apapun jika tidak meminum pil itu lagi. Anna Friel sebagai pendukung wanita berhasil bermain total sebagai seorang pemakai pil berat. Ekspresi dan raut wajahnya berhasil dituangkan di perannya sebagai Melissa kakak dari Eddie.

Neil Burger sebagai sutradara film Limitless bisa dibilang berhasil membuat film ini menjadi sebuah tontonan yang menarik. Sinematografi yang bagus dan pengambilan gambar yang cepat, visualisasi yang baik, scoring yang easy listening dengan pendengaran, serta para pemain yang rata-rta berhasil membawakan perannya dengan baik di sepanjang film ini. Pesan yang ingin disampaikan film ini juga tersampaikan dengan baik, akan tetapi kalau ditelusuri lebih ke bidang ilmu pengetahuan film Limitless bukanlah suatu karya apa-apa. Jika kalian semua membutuhkan tontonan segar, maka Limitless yang hanya telat 1 bulan penayangan dari USA sangat layak untuk ditonton di bioskop saat krisis film yang hingga saat ini masih berlangsung. Selamat menonton. :cheers:

4/5

Trailer:

Komentar