Don't Look Up (2009)

Fear comes from above

Membuat film tentang kisah berbau mistis dan hal gaib mungkin bisa dibilang suatu tantangan tersendiri buat para pembuat film. Tantangan demi tantangan biasanya selalu dihadapi selama proses shooting. Namun demikian, semua itu tetap terlaksana sampai akhir cerita karena sebuah namanya profesionalitas. Apalagi kalau kisah yang diangkat ternyata mengandung sesuatu yang misteri dan belum terungkap sampai dibuatnya film tersebut. Film Don’t Look Up secara garis besar menceritakan seperti itu. Marcus Reed seorang sutradara ternama tertantang membuat sebuah film yang berkisah tentang Matya. Matya adalah seorang gadis yang dibunuh sependuduk karna memiliki tanda iblis di tubuhnya. Tanda tersebut disebabkan adanya sebuah perjanjian dengan Beng, Iblis gipsi.

Selama shooting berlangsung Marcus Reed mengalami kejadian-kejadian yang aneh dan misterius. Satu per satu crewnya mati secara tragis di lokasi kejadian shooting. Josh Petri sudah mengingatkan secara baik-baik kalau sebenarnya proyek ini cukup berbahaya dan sangat beresiko tinggi. Akan tetapi, Marcus tetap terus menjalani shooting. Bahkan suatu hari, dia diultimatum oleh seorang kakek tua agar segera menghentikan proyek ini karena pada tahun 1928, Bela Olt dengan aktris utama Lila Lis beserta seluruh crewnya menghilang secara misterius dan sampai saat ini belum ditemukan jasad mereka.

LIGHTS... CAMERA.... EVIL.....

Don’t Look Up bisa dibilang sebuah karya Hollywood yang sutradara dan penulis skenarionya berasal dari Asia. Hiroshi Takahashi yang terkenal dengan besutan karyanya di trilogy RING kali ini berkesempatan mmbuat skenario film Don’t Look Up. Hiroshi tidak sendiri karena ditemani oleh Brian Cox mungkin biar unsur Hollywood horror film ini lebih terasa. Sedangkan di bangku sutradara sendiri dipercayakan kepada Fruit Chan. Walaupun 2 nama terkenal dibalik film ini berasal dari Asia dengan besutan karya-karyanya yang gemilang, akan tetapi Don’t Look Up terlihat begitu tanggung dan tidak matang sama sekali pembuatannya dari beberapa sisi.

Scoring film ini bisa dibilang agak cukup mengganggu pendengaran karena di beberapa scene yang tidak adanya unsur menegangkan dibuat menegangkan karena efek-efek suara yang tidak jelas dan sangat mengganggu. Kalau dari visualisasi juga terlihat tanggung dan tidak seapik mungkin dibuatnya. Cuma bermodalkan sekumpulan lalat atau efek suara lalat yang menyelimuti badan seseorang serta tanda iblis terlihat hanya seperti tanda biasa saja. Malah saya kira tanda iblis tersebut macam penyakit gondok atau bisul. Gambar yang dihasilkan juga terlihat seperti film rekaman (diluar adegan yang memang saat keadaan shooting), penghasilan gambar yang sedap mata hanya ketika adegan bayi keluar dari perut seorang ibu tapi keluarnya melompat. Bisa dibilang cuma itu saja yang menarik dari film ini.

Alur cerita yang dihadirkan film ini bisa dibilang membuat rasa penasaran hingga akhir tapi setelah melihat akhir filmnya seperti itu yang menurut gue bukan twist tapi sesuatu hal yang aneh. Di beberapa scene pun ada bagian yang tidak dijelaskan adanya cerita tersebut. Penonton kan datang buat untuk menonton bukan untuk berpikir dari mana beberapa bagian film itu berasal. Jadi menurut gue Don’t Look Up walaupun menegangkan dan membuat penasaran hingga akhir, akan tetapi bukanlah suatu yang meriah dibalik 2 nama besar dibaliknya jika dibandingkan karya pengalaman beliau-beliau tersebut. Selamat menyaksikan di bioskop kesayangan anda! :cheers:

2/5

Trailer:

Komentar

  1. yang pastii ga sejelek josep29 Mei 2011 pukul 16.00

    halo josep yang jelek dan selalu jelek hehehehe. kapan gantengnya sich? hehehehehehehehe be te we foto2 low horror.

    BalasHapus
  2. bilang aja lo naksir. kurang kerjaan banget sih komen foto-foto. komen tuh review woy!!!

    BalasHapus

Posting Komentar