Potiche (2010)

Dilematika sebagai ibu rumah tangga terkadang membuat pemberontakan sendiri terhadap mereka (ibu rumah tangga). Mereka tidak mau dikekang oleh suami, mereka ingin tetap berkarya walaupun sudah berumah tangga. Namun demikian, sang suami begitu kokoh untuk mempertahankan sang istri hanya sebagai patung ibu rumah tangga saja di rumah. Terkadang apa yang dilakukan kepala keluarga didukung penuh oleh anak-anaknya. Alhasil, sang ibu harus rela bertahan di rumah sebagai patung. Cuplikan diatas merupakan bagian dari salah satu film Perancis yang berjudul Potiche. Bagaimanakah kisah lengkapnya? Simak curhatan josep brikut ini.

Suzanne Pujol adalah istri dari seorang konglomerat payung ternama, Robert Pujol. Mereka memiliki anak bernama Laurent dan Joëlle. Suzanne adalah seorang ibu dan istri yang setia dan tegar sebagai Ibu rumah tangga. Walaupun kelakuan suaminya yang pernah ketahuan selingkuh, namun dia tetap sabar menghadapi kelakuan suaminya tersebut. Di dalam hatinya, dia ingin sekali bekerja dan tidak seperti patung ibu rumah tangga saja. Namun demikian, sang suami tidak mengizinkan istrinya untuk bekerja. Di rumah dia terkadang seorang sendiri saja, karena kedua anaknya memiliki kesibukan masing-masing. Suatu hari, Robert pun jatuh sakit dan terpaksa harus dirawat beberapa hari di rumah. Maurice Babin seorang pengacara yang menjadi teman Robert pun memberikan saran agar kepemimpinan Robert agar segera digantikan untuk sementara waktu. Calon pilihan untuk menggantikan beliau pun dijatuhkan kepada sang istri, Suzanne. Suzanne awalnya senang mendapatkan kesempatan tersebut, namun dia pun berpikir juga apa yang dapat dia lakukan terhadap perusahaan suaminya kalau dia belum berpengalaman membangun perusahaan tersebut. Dengan dukungan dari Joëlle, anak kesayangannya, dia pun merasa percaya diri menjalani semua itu. Problematika-problematika kehidupan pun terkuak selama Suzanne memimpin perusahaan suaminya. Rahasia-rahasia yang selama ini dipendam pun perahan demi perlahan akhirnya terbongkar juga. Perjalanan karir Suzanne pun semakin menjelit hingga akhirnya dia bersaing dengan Babin dan suaminya sendiri untuk meraih posisi PM di daerah tersebut.

Film ini merupakan film ketiga saya di acara sinema perancis beberapa waktu silam, setelah Heartbreaker "L'arnacœur" dan La Chance De Ma Vie. Dalam kesempatan ini gue bersyukur sekali bisa menyaksikan 4 film di acara Festival Sinema Perancis tahun ini. Tema yang diambil pun tidak jauh dari tipe film kesukaan saya yaitu drama komedi percintaan. Sebelum saya memilih film Potiche yang juga menjadi saran dari teman movie blogger, saya juga sudah tertarik dengan poster dan jadwal penayangan film ini yang hanya 1 kali dan cuma 1 tempat di Jakarta saja. Dilihat dari sinopsisnya pun film ini begitu terlihat menarik untuk ditonton. Alhasil, setelah menonton film ini saya begitu puas dengan hasil karya François Ozon dan duet Pierre Barillet serta Jean-Pierre Grédy sebagai penulis film ini. Pembukaan film ini terlihat begitu apik, serta alur yang dibawakan film ini juga tidak membosankan walaupun banyaknya problematika-problematika di film ini. Scoring yang dihasilkan film ini juga mengingatkan penonton terhadap lagu-lagu barat lawas.

Pemain-pemain yang bermain disini pun bukan asal pemain, karena pengalaman dan penghargaan mereka begitu banyak sebelum bermain di film ini. Sebut saja, pemain utama Catherine Deneuve yang telah meraih sekitar 19 penghargaan dan 12 nominasi di ajang perfilman. Di tahun ini, beliau juga hadir di film Sinema Perancis, yaitu The Girl On The Train. Penghargaan yang telah diraih beliau diantaranya lifetime achievement award di tahun 2008 pada ajang Transilvania International Film Festival, di tahun tersebut dia juga menjadi nominasi sebagai Best Actress in a motion picture, comedy or musical di ajang Satellite Awards dari filmnya Christmast Tale, dan di tahun tersebut juga dia mendapatkan special award di penghargaan Cannes Film Festival. Walaupun beliau tidak mendapatkan penghargaan atau nominasi melalui film Potiche, akan tetapi menurut gue pribadi beliau adalah aktris terbaik film Perancis tahun 2010. Pembawaan karakter beliau yang menawan di film ini sebagai ibu rumah tangga dan beralih menjadi seorang pemimpin terlihat begitu sempurna.

Lain halnya dengan Gérard Depardieu, yang lebih banyak berpengalaman di film perancis dan penghargaan yang didapatkan pun dari festival-festival film perancis juga. Kurang lebih 16 piala penghargaan dan 19 nominasi telah diraih pria yang telah berusia 63 tahun ini. Beliau disini berperan sebagai seorang Pengacara yang ternyata memiliki suatu hubungan khusus dengan Suzanne di masa silam dahulu bahkan hingga membuahkan suatu benih. Fabrice Luchini yang berperan sebagai Robert Pujol, bisa dibilang karakter yang cukup ngeselin karena sudah berumur dan bau tanah masih saja “nakal” ke wanita disekitarnya. Pembawaan karakter beliau bisa dibilang aman saja walaupun gue kurang pol mendapatkan peran “nakal” di film ini. Pria yang tahun ini genap berusia 60 tahun telah mendapatkan 3 penghargaan dan 6 nominasi sepanjang filmographnya.

Secara kesuluruhan isi cerita ini bisa dibilang seperti kehidupan nyata walaupun terkadang penempatan suasana dan settingnya saja yang tidak semuanya bisa merasakannya. François Ozon bisa dibilang cukup sukses membuat karya Potiche. Dengan bekal pengalaman menyutradarai sekitar 31 film, 18 piala penghargaan dan 25 nominasi yang diraih beliau, sepertinya film ini layak untuk ditonton bersama keluarga anda. Jika ada yang kelewatan atau tidak sempat menonton film ini di ajang Sinema Film Perancis beberapa waktu silam, alangkah lebih baik anda segera mencari DVD di toko langganan untuk mengetahui isi cerita film ini yang begitu alami. Selamat mencari dan menonton. :cheers:

3,5/5

Trailer:

Komentar