The Lincoln Lawyer (2011)

Setelah 1 bulan tidak ada film terbaru dan tersegar di jejeran poster bioskop, akhirnya di awal bulan April muncul film The Lincoln Lawyer. Sebenarnya agak telat juga sih dari produksinya sekitar 3 minggu silam. Tapi tidak apalah dari pada film-film jadul seperti The GraveDancers. Tema yang disajikan film ini pun agak berbeda dengan film-film lainnya. Dengan tema memecahkan suatu kasus di pengadilan, Brad Furman membuat film ini menjadi tontonan yang menarik di bulan April kali ini. Penasaran? Simak curhatan josep berikut ini.

Mick Haller adalah seorang pengacara terkenal dengan gaya yang cuek namun tetap terlihat eksekutif. Dengan mobilnya yang bernama Lincoln beserta supirnya yang netrik (ngero nyentrik), Mick terlihat lebih berkelas. Suatu hari, Mick ditawari kasus untuk dipecahkan. Mick diminta menjadi pengacara dari seorang playboy yang bernama Louis, yang dimana merupakan anak dari konglomerat ternama. Kasus yang dialami Louis sebenarnya tidak semudah dengan pengakuannya kepada Mick dan teamnya. Dia dituduh sebagai pembunuh salah satu wanita penghibur malam. Sang Ibu, Mary, tidak mau tahu terhadap berat atau tidaknya kasus anaknya, yang jelas dengan biaya berapapun dia sanggup membayar asalkan anaknya terbebas dari kasus ini. Mick pun dengan santai menerima tawaran tersebut, akan tetapi, di lain hari ternyata teman Mick ditemukan tewas seketika. Mick pun bingung dengan yang terjadi pada teman karibnya tersebut. Setelah diselidiki selak beluknya ternyata Louis terlibat dalam masalah tersebut. Bagaimanakah nasib Louis selanjutnya di tangan Mick?

Seperti disinggung diatas, bahwa tema film ini bisa dibilang jarang untuk dibuatkan sebuah film. Bisa dibilang pengambilan tempat film ini adalah di sebuah ruangan yang seperti ruang pengadilan. Perdebatan antar pembela dan penuntut yang sama-sama membawakan saksi untuk meraih kemenangan pun begitu terlihat sengit di film ini. Gue disaat menonton film ini seperti dejavu karna ketika bokap masih aktif di kantornya di lembaga hukum, gue suka ikuti masa-masa persidangan, makanya gue begitu menikmati ketika menonton film ini. Terkadang gue suka kesel dan marah sendiri karna sikapnya Louis yng sombong banget atau Mick yang terkadang nyebelin. Alur film ini menarik untuk ditonton karna percampuran emosi ditampilkan sepanjang film ini.

Pemilihan karakter Mick kepada Matthew McConaughey sepertinya sudah tepat dan sempurna. Terlihat sekali gerak-gerik tubuh dan body languagenya yang begitu nyentrik sebagai seorang pengacara sukses ynag tetap menjaga nama baik dirinya dengan ide-ide brilliantnya. Akan tetapi, gue disini tidak melihat sisi keplayboyan Ryan Phillipe yang berperan sebagai Louis di film ini. Nyawa playboy malah sepertinya terlihat di diri Matthew dibandingkan Ryan. Marissa Tomei yang berperan sebagai Maggie, istri dari Mick, juga tampil begitu menawan dan begitu setia dan mensupport suaminya selama kasus itu berlangsung.

Dari segi scoring, film ini juga cukup catchy dan tepat penempatannya, sehingga tidak mengundang kejemukan film. Kalau dari segi sinematografi, kayaknya sama saja dengan film-film bergenre drama Hollywood, jadi tidak perlu dibahas lagi. Okei dari semua keunggulan film ini, gue juga melihat kekurangan dari film ini. Pertama, ending film ini menurut terasa gantung dan tidak ada lebihnya. Gue memang tidak membaca novel dari pengarang Michael Connelly untuk membandingkannya. Kedua, judul Lincoln di film ini sepertinya cuma tempelan belaka. Gue melihat nama Lincoln hanya sebagai kendaraan pribadi Mick saja, dan selebihnya dia berfokus pada kasusnya. Itu pun untung disorot oleh kamera, kalau tidak gue pasti sudah bingung dan mengkerutkan dahi ketika credit title berakhir.

Overall, film ini menarik untuk ditonton karena selama kurang lebih 2 jam anda akan melihat sebuah perdebatan seru kasus Louis di bawah pengacara Mick dengan lawannya. Kualitas Matthew dalam berakting pun mungkin sebagai alasan utama anda untuk menonton film ini. Dijamin anda tidak akan kecewa. So, kalau anda penggemar film yang berbau perdebatan, tunggu apalagi untuk menyaksikan film ini di XXI, 21, dan blitzmegaplex kesayangan anda. Selamat menonton. :cheers:

3,5/5

Trailer:

Komentar

  1. Gaharus khalii judulnya hrs dijelasinn,, ini blogg banyakk bgt yach linknya di website-website,,,kebanyakan nyebar yacch..,,
    ehh, kata2 review mu banyak yg pakhee kata kelas tinggi tapi ndak nyambung lochh,,agak maksa githuu.. Lebih sukaa yg kayakk curhatan..,,, trus gambarr dan video agak berlebihan ach.
    score ku bwat blog mu tuch= 4/10

    BalasHapus
  2. terima kasih buat kritik dan sarannya..

    BalasHapus
  3. Saya setuju, harusnya pake format curhat saja, tidak usah seperti sekarang. Be yourself dong! :D Menurut saya blog ini terlalu over-produktif. Ayo semangat, berjuang!

    BalasHapus
  4. terima kasih buat kritik dan sarannya .. Saya sangat menghargai masukkan kalian semua, nanti akan saya perbaiki. Btw Over produktif gimana ya? Karna saya memang sudah kecanduan film jadi suka nonton gitu..

    BalasHapus

Posting Komentar