la chance de ma vie (2010)

Dalam suatu kehidupan, kesempatan kedua pasti didambiap orang. Kesempatan kedua dalam kehidupan percintaaan salah satu contoh yang didambakannya, apalagi kalau dengan kesempatam kedua tersebut bisa menjalin hubungan yang lebih baik dan serius sekaligus menebus rasa bersalah terhadapa kesalahan yang dahulu. Akan tetapi, untuk meraih peluang kesempatan kedua tersebut, sepertinya tidak semudah membalikkan tangan begitu saja. Pengalaman buruk dan pahit bisa dijadikan alasan penghambat untuk menyakinkan kesempatan kedua tersebut. Sekilas itu merupakan bagian dari film sinema perancis tahun ini yang berjudul La chance de ma vie. Untuk mengetahui kisah lengkapnya mari simak curhatan josep berikut ini.

Julien adalah seorang playboy kelas kakap di seumuran sewaktu itu. Bisa dibilang hampir 10 gadis telah dipacari, namun semuanya berakhir dengan tragis dan menyedihkan. Kesialan adalah salah satu faktor hubungan Julien dengan mantan-mantanya harus berakhir. Suatu hari di sebuah pesta, Julien bertemu dengan seorang wanita yang membuat dia jatuh cinta (lagi). Wanita itu bernama Johanna Sorini, seorang wanita karir dan pekerja keras yang memiliki impian yang tinggi. Dari segi profesi pekerjaan, memang agak berbanding terbalik dengan Julien yang seorang psikiater kepada pasangan yang mau pisah/cerai. Dengan niat dan usaha yang tinggi, akhirnya Julien memutuskan mencari keberadaan Johanna hingga akhirnya mereka pun saling jatuh cinta. Hubungan yang mereka jalani pun tidak berjalan mulus. Johanna merasakan kesialan demi kesialan sepanjang berhubungan dengan Julien. Hingga suatu hari pun dia gagal meraih peluang untuk meraih impiannya tersebut. Perpisahan pun menjadi langkah terbaik menurut mereka. Akan tetapi, Julien tetap semangat meraih cintanya Johanna. Namun, Johanna tetap komitmen pada dirinya kalau Julien hanya seorang pembawa sial dalam hidupnya. Hingga suatu hari Julien pun akhirnya masuk ke dalam suatu biarawan karena pupusnya cinta terhadap Johanna. Lalu apakah kesempatan kedua dapat diraih Julien? Akankah Johanna luluh dan kembali ke pangkuan Julien?

Film bergenre romantis komedi ala Perancis ini adalah film kedua yang pernah saya tonton. Setelah Heartbreaker "L'arnacœur" kini La Chance De Ma Vie hadir dengan suasana berbeda. Menurut gue secara pribadi, secara keseluruhan gue lebih suka film ini dibandingkan Heartbreaker "L'arnacœur" . Alur dan cerita yang dihadirkan film ini tidak membosankan dan lebih terlihat seperti kehidupan nyata. Jadi penonton seperti diajak kembali bernostalgia dengan setiap scene demi scene di film ini. Nicholas Cuche yang menduduki sebagai sutradara film ini telah sukses membuat film ini hingga mendapatkan piala penghargaan best film versi jury di ajang Penghargaan Monte-Carlo Comedy Film Festival 2010. Nicholas Cuche sendiri sebenarnya lebih berpengalaman di bidang FTV Serial Perancis dibadningkan di dunia perfilman. Bisa dibilang film La Chance De Ma Vie adalah film layar lebar kedua setelah Accidental Saint di tahun 2002. Lainnya adalah 6 serial TV Series Perancis dan 2 film pendek. Penghargaan yang telah diraih beliau juga baru 3 yaitu filmnya Jojo La Frite di Audience Award ajang Brest European Short Film Festival 1996 serta grand prix ajang Metz European Meeting of Short Film 1996 dan terakhir Jury Prize di ajang Penghargaan Monte-Carlo Comedy Film Festival 2010.

Sutradara yang sudah cukup sukses pun tidak jauh pula dengan para pemainnya. Untuk info saja ya, Virginie Efira juga meraih piala penghargaan sebagai Best Actress Jury Prize di ajang Penghargaan Monte-Carlo Comedy Film Festival 2010 , dikarenakan film ini. François-Xavier Demaison pun juga sempat menjadi nominasi Best Actor di ajang César Awards, France 2009 di filmnya yang berjudul Coluche, l'histoire d'un mec (2008). Walaupun mereka baru sedikit penghargaannya tapi gue merasa seperti menonton aksi bintang Hollywood seperti Gerard Butler dengan Katherine Heigl di film mereka The Ugly Truth (2010). Chemistry mereka di film ini begitu kuat dan alami seperti layaknya hubungan yang resmi di dunia nyata sebenarnya. Bagaimana pembawaan karakter Xavier yang playboy namun harus pelik dengan keadaan putus yang cukup memprihatinkan begitu bagus dibawakannya. Begitu pula dengan Virgin yang membawakan karakter wanita karir yang kerja keras dengan mimpi-mimpi yang harus diraihnya terlihat begitu enjoy dibawakannya.

Pengambilan angle-angle yang indah di sepanjang film ini juga merupakan keunggulan film ini. Begitu pula dengan scoring musik yang tidak kalah menarik sehingga larut dalam kegalauan juga menjadi poin plus dari film ini. Adanya tampilan animasi-animasi konyol dan lucu dari penjelasan cerita masa lampau yang pahit Xavier pun begitu asyik untuk dinikmati. Pesan yang ditampilkan film ini pun begitu tersampaikan dengan baik, salah satunya jika melihat seseorang janganlah melihat sisi gelapnya di masa lampau tapi lihatlah bagaimana hati dari seseorang tersebut karena dengan itu kamu akan menemukan kebahagiaan yang lebih daripada orang sekitar. :cheers:

4/5


Trailer

Komentar

  1. Gw juga nonton nih hehe, bagus banget!!

    BalasHapus
  2. @Edwig_O'_Nguik adegan pas julien masih bau kencur lebih hidup yak.. Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar