Kuntilanak Kesurupan (2011)


Berbagai pendapat dari teman-teman gue ketika mendengar judul film yang bakal tayang adalah Kuntilanak Kesurupan. Ada yang bilang, “WTH?!! Kuntilanak kok bisa kesurupan?!!”, “Pas mati, kuntilanaknya bengong kali yak? Makanya kesurupan.”, “Aduuh sudah jadi setan kok bisa kesurupan?!!”. Yak begitulah berbagai macam pendapat tentang judul film ini. Itu belum ngomongin trailernya yak. Dan setelah dilihat trailernya, berbagai pendapat pun muncul. Ada yang bilang “Kog mirip Pocong Ngesot yak?!!” , “Sekuel dari Pocong Vs Kuntilanak yak?!” , “Aduh, ini film apa sih???”, “Nayato oh Nayato, kapan lo tobatnya sih buat film kayak begini???”. Sekian pendapat dari yang melihat trailernya. So bagaimanakah pendapat setelah menonton filmnya? Sebelum membaca curhatan josep berikut ini, mendingan lo semua tarik napas dalam-dalam dahulu terus buang…

Jadi gini ceritanya, Wesley seorang penulis yang belum juga merilis-rilis novel horrornya yang berjudul Jumat (bukan) Kliwon). Wesley tinggal bersama adiknya yang bernama, Alice. Mereka tinggal berdua sejak ibu mereka meninggal dunia. Suka duka pun mereka nikmati bersama. Alice yang memiliki mimpi menjadi seorang model pun harus mengurungkan mimpinya itu demi kakaknya. Alice pun akhirnya lebih banyak tinggal di tempat salah satu kedua sahabatnya yaitu …. dan …. . Wesley memiliki seorang sahabat yang bernama Momon dan Kevin. Suatu ketika, Momon menawarkan kerjaan kepada Wesley sebagai penulis biografi seorang artis ternama Indra Devian. Wesley pun menerima dengan senang hati karena pekerjaan tersebut tidak jauh dari hobinya juga. Dari malam pertama setelah dia menerima pekerjaan tersebut, dia didatangi oleh arwah kuntilanak dan pocong di rumahnya. Begitu pula dengan Alice dan kedua sahabatnya, serta Momon dan Kevin. Mereka mencari tahu asal usul siapa sebenarnya Indra Devian tersebut karena menurut kabar yang beredar dia seorang penjahat kelamin! Nasib mereka kini digentayangin Kuntilanak dan Pocong.
Oh Om Nayato, kenapa reputasimu di tahun 2011 seperti wahana Halilintar yak? Terkadang karya bauel buat gue kagum dan tersenyum, tapi karya beliau nyaris merenggut nafas gue yang nyesek ketika menonton film anda. Kalau boleh jujur, karya om Nayato di awal tahun 2011 bisa membuat gue tersenyum dan bangga dengan beliau, melalui film Kalung Jailangkung gue seperti melihat sosok lain dari beliau. Gue setelah menonton film tersebut, langsung berasumsi kalau beliau akan membuat lebih banyak komedi horror di tahun 2011. Terbukti juga asumsi gue, kurang lebih 3 minggu muncul pula karya beliau yang berjudul Pocong Ngesot dengan tagline “Ketika pocong tidak loncat-loncat lagi” (kalau tidak salah seperti ini). Walaupun gue lebih terhibur film sebelumnya, tapi gue berasumsi kembali mungkin beliau mau memberikan nuansa baru di film-filmnya di tahun 2011 ini. Belum lama ini, om Nayato kembali dengan filmnya yang bergenre drama yang berjudul Virgin 3 dengan tagline “Satu Malam Mengubah Segalanya”. Bisa dibilang film drama ini cukup sukses di pasaran walaupun nyaris mirip dengan film luar The Hangover. Kini, beliau beraksi kembali dengan Kuntilanak Kesurupan dengan tagline “Bukan Cuma Manusia Yang Bisa Kesurupan”. Aduh apalagi aksi yang dibuat beliau ini?
Pembuka film ini bisa dibilang jayus dan garing banget. Aduh dialog Wesley dengan Maya (Azis Gagap) entah kenapa begitu lama banget yak padahal durasi cuma sebentar saja. Kalau lama dan menarik sih tidak masalah, tapi ini begitu sangat menjemukan bahkan saya sampai asyik menghitung jumlah penonton yang siap kesurupan setelah menonton film ini. Untung setelah dialog menjemukan, dihadirkan wajah manis Irish Bella yang manis dan geulis, ya jadi bisa terbayar rasa kejemukan gue. Alur cerita ini bisa dibilang hampir sama saja dengan film-film Om Naya sebelumnya. Jadi kalau menonton film ini seperti melihat film beliau sebelumnya saja, apalagi pemain dan lokasi tempatnya pun bisa dibilang sama 85%.

Bagaiman dengan kemampuan akting para pemainnya? Kalau boleh jujur, gue lebih nyaman melihat Irish Bella secara keseluruhan di film ini dibandingkan di Virgin 3 yang terlihat begitu sok kebule-bulean. Kalau Guntur gue gak bisa bilang lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan film sebelumnya di Gaby dan Lagunya (2010 silam), karena gue tidak nonton filmnya. Jadi menurut gue, Guntur berakting aman-aman saja walaupun gue agak terganggu dengan model rambutnya yang kayak bulu ayam diperkosa atau baru bangun tidur. Raymond sebagai Momom disini berulah lebih lebai dibandingkan 2 filmnya di tahun ini bersama Om Nayato. Aduh gue sudah tidak dapat berkata-kata lagi melihat kelebaian anak Om Naya yang satu ini. Begitu pula dengan Fero, menurut gue dia lebih bagus aktingnya di Virgin 3 dibandingkan disini yang walaupun lebih menantang tapi tidak terlihat natural, jadi bisa dibilang dia agak berlainan dengan Irish Bella. Azis gagap dengan gaya kemayunya semakin membuat saya geregetan untuk mencubit pipinya #eh maksudnya menampar. Apalagi ketika melihat cuplikan behind the scene setelah credit title di akhir film ini muncul.lah Setelah Azzis Gagap, special appearance selanjutnya adalah Julia Perrez. Disini walaupun dia hanya bermain kurang lebih 5 scene saja, akan tetapi bisa dibilang dia tampil maksimal dibandingkan pemain lainnya yang sering muncul dengan kualitas yang tidak maksimal.
Sebenarnya film ini kalau digarap secara serius dan matang oleh Om Nayato bisa lebih baik dari Pocong Ngesot loh. Gue bener-bener terganggu dengan editan yang kasar di film ini. Beberapa editan kasar yang bener-bener gue lihat dan rasakan adalah pertama, ketika Alice mau pamitan sama Maya mau kuliah, disana editannya kasara banget, disaat scene dia menoleh ke Maya, eh tiba-tiba di scene berikutnya Alice sedang pegang dan benerin rambut. Aduh sungguh menggangu! Kedua, di beberapa pergantian scene terlihat ada yang tidak berkesinambungan, sehingga terlihat begitu maksa dengan hasil karya yang apa adanya saja.

Seperti di film Pocong Ngesot, lo semua akan melihat penganiayaan terhadap kuntilanak dan pocong yang sedang kesurupan mengganggu mereka semua. Aksi kuntilanak disini bisa dibilang lebih baik dibandingkan film sebelumnya yang tidak adanya kesinambungan jenis kelamin. Tapi yang menjadi pertanyaan besar adalah siapakah sosok pocong tersebut?? Apakah itu Indra Devian?? Secara sosok dan suaranya tidak terlihat sama sekali dari awal hingg akhir film ini. Memang sih agak sulit dan panjang serta tidak penting mempersoalkan judul untuk film Indonesia saat ini. Mungkin judul tersebut hanya untuk menjual biar penonton penasaran. Dialog-dialog antar pemain bisa dibilang mengikuti trend saat ini, akan tetapi nampaknya terlalu lebai dan berlebihan karena kebanyakan bahasa-bahasa kemayu yang dimunculkan di film ini. Gue kira film ini tidak adanya suasana diskotik, tapi ternyata gue salah! Nayato tetap menghadirkan bumbu diskotik di pertengahan film ini.

Jika kalian terhibur dengan Pocong Ngesot, dan kangen melihat aksi akting penampilan dari Azis Gagap, Irish Bella, Fero W, Raymond, dan yang paling terutama Julia Perrez, film ini bisa dijadikan ajang reuni untuk melihat aksi mereka. Lupakan kekurangan-kekurangan dari kritikan saya dan teman-teman movblog lainnya terhadap ini, akan tetapi nikmatilah dan rasakanlah irama alur film ini sehingga lo semua bisa seperti judul film ini atau bahkan berubah menjadi “Penonton Kesurupan”. Selamat menonton. :cheers:

1/5


Trailer:

Komentar