Cowok Bikin Pusing (2011)

"Life Must Go On walaupun diselingkuhin....."
Setelah di”bui” sekitar hampir 3 tahun, akhirnya film produksi MVP Pictures kali ini dimunculkan juga dengan judul Cowok Bikin Pusing. Judul ini sebenarnya bukan judul pertama, sebelumnya film ini sempat diberi judul dengan Selingkuh. Sebenarnya juga film Cowok Bikin Pusing bukan film MVP Pictures yang pertama yang sempat di”bui” bertahun-tahun lamanya. Sebelumnya di bulan Januari sudah ada Cewek Gokil yang juga benasib sama. Entah apa tujuan dan maksud dari tim produksi tersebut sehingga harus mem”bui” karya-karya mereka hingga lebih dari 2 tahun. Daripada kelamaan mempermasalahkan kenapa dan penyebab film Cowok Bikin Pusing di”bui” atau ganti judul dari Selingkuh, lebih baik simak curhatan josep berikut ini.

Cerita bermula tentang 3 sahabat yang selalu menanggung suka duka bersama-sama. Mereka adalah Cecilia, Tasya dan Justin. Bisa dibilang dalam hal bercinta mereka bertiga dibilang kurang beruntung. Terbukti dengan berakhirnya hubungan Cecilia dengan Marco yang sebenarnya telah menjalin hubungan sekitar 5 tahun bahkan sudah mempersiapkan pernikahan. Hubungan tersebut harus berakhir karena Marco telah mengecewakan hati Cecilia dengan bukti perselingkuhan. Untunglah Cecilia memiliki 2 orang sahabat dan usaha bakery yang membuat dirinya mencoba perlahan demi perlahan melupakan Marco. Lain cerita, Oka yang merupakan salah satu pelanggan bakery milik Tasya Dan Cecilia juga merasakan hal pahit dikhianati oleh pacarnya, Angela. Bukan suatu kebetulan jika Oka dan Cecilia pun lama kelamaan dekat satu sama lain. Tapi hal itu tidak disetujui oleh Tasya dan Justin, karena mereka tidak mau Cecilia dilukai oleh lagi dengan namanya seorang Cowok. Tasya dan Justin bisa dibilang lebih berpengalaman dalam hal bercinta dibandingkan Cecilia, namun demikian Tasya yang telah mengalami 3 pengalaman pahit, disini terlihat lebih protektif kepada Cecilia. Problematika dan dilematika diantara Tasya, Cecilia, Justin Oka dan Marco pun akhirnya terus berlanjut hingga pada akhirnya harus ada yang dikorbankan.

Kalau boleh jujur, gue ketika melihat trailer film ini sungguh under estimate terhadap film ini. Ditambah lagi poster dan judul film ini yang terlihat tidak menjual sama sekali, bahkan judulnya seperti FTV yang berdurasi kurang lebih 60 menit di stasiun televisi. Kalau dilihat dari sejarah pergantian judul film Cowok Bikin Pusing, judul sebelumnya yang berjudul Selingkuh juga kurang greget karena ternyata kemasan keseluruhan isi film lebih bercondong ke arah drama komedi romantis. Unsur greget selingkuhnya pun tidak segila film Indonesia sebelumnya yang sama temanya dengan film ini, SKANDAL. Jadi apa judul yang cocok? Hmm gue secara pribadi juga agak cukup sulit memikirkan judul yang pas untuk film ini. Okelah daripada ngebahas judul lebih baik membahas satu per satu lainnya dari film ini.

Dari segi alur bisa dibilang awal film ini agak kurang rapi ya karena banyaknya konflik disana-sini diceritakan. Namun demikian gue di 10 menit pertama agak bingung kenapa langsung dibilang Marco itu selingkuh. Tapi untungnya setelah 10 menit pertama hingga menuju hampir akhir film (belum akhir ya) ini cerita yang disajikan begitu rapi dan tersusun dengan baik bagaikan membaca sebuah cerpen remaja. Menurut gue, film ini merupakan hasil karya Sekar Ayu pertama yang gue tonton dengan script cerita yang begitu ringan permasalahannya. Seperti kita ketahui, Sekar Ayu lebih dikenal dengan penulis skrip yang menyatukan emosi dan jiwa serta mental dalam satu bagian. Eitss, tunggu dulu walaupun karya ini bukan beliau banget tapi tetap bagian yang menjadi selalu “andalan” beliau tetap ada disini. Jika kalian pengikut dan pecinta karya-karya beliau pasti tahu apa yang gue maksud tersebut. Akan tetapi di film Cowok Bikin Pusing, beliau membuat suatu karya yang lebih catchy dengan kehidupan remaja saat ini. Dengan sinematrografi hasil tangan Rizal Mantovani, film ini terlihat begitu indah. Ini mungkin karena faktor lokasi yang 100% dilakukan di Pulau Bali, akan tetapi menurut gue walaupun tempat lokasi shootingnya di Hollywood sekalipun tapi tanpa campur tangan orang hebat, film tersebut tetap saja terlihat hambar. Oooppss, bukan bermaksud menyindir produksi sebelah ya yang “katanya” shooting di luar negri. Disamping sinematografi yang indah dan apik, tata ruang dan cahaya ketika suasana gelap ataupun sunset terlihat begitu ciamik!!! (maaf lebai).

Alur cerita lumayan ringan, sinematografi, tata ruang dan cahaya begitu ciamik dan apik, lalu bagaimanakah dengan scoring dan akting para pemain-pemainnya? Scoring musik di film ini bisa dibilang keren karena menyesuaikan setiap scene demi scene, suasana riang, ceria, galau hingga yang menyentuh suasana romantis yang walaupun sedikit pun terasa banget di film ini karena adanya scoring yang keren tersebut dari Tya Subiakto. Sekarang mari kita membahas satu per satu para pemain disini (banyak banget dong??!!). Kita bahasnya dari peran pendukung hingga peran utama ye. Oke Marissa Nasution yang menjadi pasangan Nino Fernandez, di film Cowok Bikin Pusing terlihat begitu kaku. Cewek yang sempat masuk sebagai 100 wanita terseksi sedunia 2010 ini, bisa dibilang terlihat kurang begitu lancar dalam berbahasa di film ini jika dibandingkan saat ini yang sudah lumayan lancar. Bisa dibilang juga film ini merupakan film dia ketika masih menjabat sebagai VJ di tahun 2008 (awalnya menjadi coVJ di tahun 2007). Selanjutnya Suhendra, bisa dibilang peran dia disini tidak banyak tapi ketika dia berinteraksi dengan Julie Estelle dan Laudya Chintya Bella membuat film ini lebih bernyawa dengan kata-kata yang dilontarkannya. Setelah itu Alex Abbad, aduh gue benar-benar illfill, speechless namun kagum dengan peran yang diambil Alex disini. Untuk memerankan peran ini menurut gue cukup sulit sekali walaupun tidak sampai berinteraksi tubuh.

Disini Marcel Chandrawinata yang sebagai pacar dari Julie Estelle, bisa terlihat tidak seperti pria “nakal” yang diperkirakan Julie, Bella dan Aming. Gue merasa kurang gregetnya muka seorang pria yang selingkuh di diri Marcel. Dia malah terlihat sebagai pria melankolis eksekutif dan tidak seperti haus belaian wanita. Selanjutnya Nino Fernandez, disini tidak ada yang istimewa dengan peran yang diperankan Nino. Gue malah melihat dia seperti main FTV bukan film layar lebar. Menurut gue pembawaan karakternya lebih matang di filmnya yang berjudul Claudia/Jasmine. Mungkin 3 “bintang” film ini terlihat hanya di Aming, Bella dan Julie. Aming yang disini berperan sebagai heteroseksual, sebenarnya merupakan peran dia pertama kali sebelum di film Madame X (2010), terlihat begitu cukup menikmati dengan peran tersebut. Peran Laudya Chintya Bella di film Cowok Bikin Pusing bisa dibilang paling ngeselin dan sok ngegurui teman-temannya. Dia berhasil membawa penonton (saya) menjadi kesal dan emosi karena sifatnya tersebut. Ratu Kuntilanak yang dikenal dengan nama Julie Estelle bisa dibilang cukup berhasil membuat penonton (kembali lagi saya) terpukau dengan aktingnya. Walaupun film Cowok Bikin Pusing merupakan film drama romantis kelima dia akan tetapi gue secara pribadi lebih terkesima dengan Julie di film trilogi Kuntilanak, dan Rumah Dara.

Overall, film Cowok Bikin Pusing arahan sutradara Winalda (dulu sempat dikenal dengan film Married By Accident (2007)), namun sekarang lebih banyak menyutradarai FTV-FTV) suatu sajian yang menarik untuk ditonton. Suatu kemasan yang didalamnya terdapat para pemain dan crew yang terlibat disini jangan dianggap sebelah mata. Walaupun kita tidak akan melihat hasil karya dari seorang penulis Sekar Ayu yang begitu memacu mental dan emosi serta jiwa, akan tetapi film ini tetap menjunjung ciri khas beliau. Dari film ini kita juga dapat mengambil beberapa pesan, salah satunya menjaga persahabatan bukan menjaga keegoisan diri sendiri apalagi karena namanya sebuah cinta. So tunggu apalagi cyiiiiin capcus nonton film ini tanggal 5 Mei di bioskop kesayangan anda… :cheers:


3/5

Trailer:

Komentar

  1. @Muhammad Risman trima kasih buat supportnya! sip pasti saya mampir k blognya! Salam blogger Jakarta!

    BalasHapus

Posting Komentar