The Company Men (2010)

Dalam suatu kehidupan pasti seseorang ada kalanya jatuh. Namun semua itu tergantung dari orangnya apakah mau tetap jatuh atau kembali bangkit dari nol kembali. Latar belakang film The Company Men bisa dibilang seperti tersebut. Film yang sebenarnya diproduksi tahun 2010 akhir dan tayang di US akhir Jauari tahun ini, akhirnya tayang juga di bioskop Indonesia pada bulan akhir Maret ini. Dari poster dan trailernya pun bisa dilihat kalau film ini mengambil inti permasalahan cerita di bidang perkantoran. Akan tetapi jika penonton bukan seorang di bidang perkantoran apakah bisa mencerna film ini dengan baik? Mari simak curhatan josep berikut ini.

Bobby Walker adalah salah satu korban PHK di sebuah perusahaan ternama di U.S., entah apa yang menyebabkan dirinya harus dengan sangat terpaksa diPHK begitu saja. Sang istri yang mengetahui situasi suaminya begitu cukup tegar menghadapi semuanya ini. Lain halnya dengan Bobby yang tidak begitu menerima keadaan. Secara dia dulunya seorang yang memiliki jabatan cukup tinggi perusahaan ebut dengan gaji per tahun sekitar $120000, dia juga mampu membeli 1 buah mobil porche. Akan tetapi, dia mencoba melamar kembali menjadi pegawai biasa dengan gaji yang ala kadarnya. Dengan sifatnya yang gengsi dan maunya dilihat ber”kelas”, dia pun mencoba melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan dengan gaji yang tidak jauh dari pekerjaan dia sebelumnya. Permasalahan pun akhirnya muncul di tengah keluarganya, rahasia tentang PHK pun akhirnya ketahuan juga oleh orangtuanya karena “kecelakaan kecil” dari anaknya sendiri yang begitu polos. Drew, anak lelaki tertua Bobby begitu prihatin dengan di PHKnya sang ayah. Dia merasa tertekan karena ayahnya suatu saat nanti takutnya tidak dapat membiayai kehidupan dia dan adik serta ibunya lagi setelah sang ayah di PHK.

Kehidupan dia setelah di PHK, tetap seperti biasanya, salah satunya bermain golf. Namun semuanya itu tidak berlangsung lama, karena kondisi perekonomian keluarganya semakin sulit karena hanya istri yang menjadi tulang punggung keluarga. Bobby pun akhirnya sedikit demi sedikit merubah sikapnya yang egois, keras kepala, dan gengsinya tersebut. Satu per satu dia harus kehilangan barang dan kegiatan kesayangannya untuk menutupi hutang demi hutang yang terus menumpuk. Dia pun akhirnya, mencoba melamar pekerjaan di suatu perusahaan dengan gaji ala kadarnya. Di sisi lain, perusahaan yang dulu tempat dia bekerja, ternyata juga telah melakukan PHK secara missal kepada pegawai yang cukup berumur.

Kalo dilihat dari trailer, film ini menghadirkan sisi yang menarik untuk alasan kuat menonton film ini. Faktor tersebut adalah adanya 4 aktor yang telah berpengalaman mengecap nominasi dari penghargaan Academy Award, yaitu Chris Cooper, Ben Affleck, Kevin Costner, dan Tommy Lee Jones. Kemampuan akting mereka disini bisa dikatakan sesuai dengan karakternya. Akan tetapi, gue secara pribadi tidak merasakan sesuatu perbedaan dari diri Ben Affleck yang kaya raya dengan setelah dia diPHK. Sepertinya pemilihan peran yang frustasi/stress diPHK terhadap dia disini tidak cukup berhasil. Namun demikian, ekspresi dia ketika egois dank eras kepala bisa dibilang cukup baik. Begitu pula dengan ketiga aktor lainnya yang juga memiliki nasib yang sama dengan Ben Affleck disini tidak begitu berhasil ketika mereka harus menerima kondisi diPHK.

Keindahan gambar dari film ini begitu apik untuk dinikmati. Alur yang ditampilkan pun tidak begitu lambat untuk dinikmati. Konflik-konflik yang terdapat di film ini sepertinya bisa jadi pencerminan kepada penonton. Siapa tahu diantara penonton pernah merasakan hal tersebut. Pesan-pesan yang ditampilkan film ini juga cukup banyak, salah satunya kita harus tetap semangat dalam menjalani kehidupan walaupun harus dari nol lagi. Film ini tidak hanya untuk yang di bidang perkantoran saja, akan tetapi jika yang tidak di bidang perkantoran pun bisa mencerna maksud dan tujuan dari film ini.

Gue secara pribadi cuma mengkritik kepada keluarga Tom, karena menurut gue mereka tidak bisa mengatur perekonomian dengan baik. Dengan gaji Bobby yang $120000/tahun itu sebenarnya sudah bisa membeli porche dan membuat suatu investasi atau semacam asuransi kehidupan jika nantinya ada masalah. Karena film ini seperti kehabisan akal setelah Bobby diPHK harus melakukan apa. Memang dia mencari pekerjaan disana-sini tapi alangkah lebih baik dengan investasi mereka bisa membuat suatu usaha sendiri yang dari nol. Ya itu semua sih cuma pendapat gue saja sih.

Overall, film ini bisa dijadikan salah satu pilihan anda untuk menonton di bioskop kesayangan anda. Dengan adanya pesan keberanian, keyakinan dan semangat yang tinggi semua masalah pun dapat diatasi dengan baik. Apakah anda setuju dengan 3 poin tersebut? Selamat menonton. :cheers:

3,5/5


Komentar