Another Year (2010)

Akhirnya salah satu nominasi Oscar 2011 dari cerita terbaik pun muncul juga di bioskop tanah air kita. Walaupun agak sedikit kecewa karena cuma ditayangkan di Blitzmegaplex, dan di hanya di Grand Indonesia pula. Kalau menyinggung Oscar pasti sudah tidak diragukan lagi kualitas filmnya. Seburuk-buruknya rating yang diberikan kepada nominasi film Oscar adalah 3,5 dari 5, jadi bukan alas an lagi kalau anda tidak menyaksikan salah satu nominasi Oscar seperti Another Year. Lebih lanjut ceritanya, mari simak curhatan josep berikut setelah menyaksikan salah satu film nominasi Oscar.

Kisah bercerita dibagi menjadi 4 musim, yaitu spring, summer, autumn, dan winter. Kisah tentang keluarga yang di setiap musimnya memiliki suatu pergumulan yang harus mereka pecahkan. Kelurga tersebut beranggotakan 3 orang, yaitu Tom, Gerri, dan Joe. Di awal cerita, mereka kedatangan seseorang. Dia adalah Mary, dia adalah tante dari Joe. Mary adalah seorang janda yang pernah mengalami kepahitan dalam pengalaman cinta dan hingga sekarang tidak memutuskan untuk menikah kembali. Akan tetapi, dibalik semuanya itu dia memiliki suatu sifat “murah” kepada para lelaki hingga kepada keponakannya sendiri, Joe. Namun demikian, belum ada satu pun lelaki yang jatuh ke pelukannya. Mary dan Gerri adalah teman karib lama, jadi bisa dibilang Gerri sudah mengetahui sifat luar dalam temannya tersebut. Kalau boleh jujur, Gerri sebenarnya sudah resah dengan kehadiran Mary yang selalu hadir di setiap musimnya.

Permasalahan keluarga Tom bukan hanya di Mary saja, akan tetapi mereka juga harus siap dengan kedatangan permasalahan demi permasalahan dari teman-teman mereka di setiap musimnya. Teman mereka curhat dengan Tom dan Gerri tentang permasalahan kehidupan mereka. Hingga pada suatu musim mereka mendapatkan berita duka di Inggris bahwa kakak ipar dari Tom meninggal dunia. Mereka pun harus berangkat ke sana dan tetap kembali menghadapi permasalahan disana. Setelah pemakaman tersebut, Tom dan Gerri pun akhirnya mengajak Abangnya tanpa anak lelaki tunggalnya untuk tinggal bersamanya.

Film ini bisa dibilang seperti kehidupan nyata pada umumnya walaupun tidak ada embel-embel tulisan “based on true story” atau apapun lainnya. Mike Leigh mampu membuat naskah sekaligus sebagai director di film ini dengan baik. Naskah yang ditampilkan ke dalam suatu film sebenarnya tidak begitu istimewa akan tetapi dibalik ketidakistimewaan tersebut kita dapat seperti bercermin ke diri kita masing-masing, apakah kita juga sama dengan sifat yang diperankan para pemain-pemain tersebut? Lalu kisah mereka apakah sama dengan kisah kita masing-masing? Alangkah pantasnya jika film ini masuk dalam kategori best writing story versi Oscar dan 18 nominasi di ajang penghargaan lainnya karena faktor-faktor diatas tadi.

Bagaimana dengan lakon dari pemain-pemainnya? Film ini bisa dibilang dipenuhi pemain-pemain senior yang masih bugar dan segar dalam berakting. Jadi untuk menilai kualitas keprimaan akting mereka sepertinya agak kurang pantas. Sebut saja, Lesley Manville yang berperan sebagai Mary. Disini karakternya begitu terarah ke gangguan psikologis dan mental, entah karena dia memiliki rasa patah hati kepada mantan suaminya lalu dia seperti orang yang bingung dan dipenuhi dengan suatu misteri di kehidupannya sehingga adanya gangguan tersebut. Ruth Sheen yang berperan sebagai Gerri. Disini dia bisa dibilang mampu menjadi seorang Ibu yang bijak kepada Joe dan istri yang perhatian kepada Tom,. Selain kewajibannya di keluarga, dia juga mampu menjadi seorang psikiater untuk Mary. Mary yang memiliki gangguan dalam kehidupannya dapat ditangani oleh Gerri perlahan demi perlahan. Karena kemampuan akting mereka di film ini, mereka masing-masing mampu meraih piala British Award di kategori Best Actress dan Best Supporting Actress.

Konsep cerita ini bisa dibilang mirip dengan film Eat, Pray, Love (2010). Maksud dari konsep disini adalah penyampaian ceritanya terbagi-bagi, namun yang membedakannya kalau EPL berdasarkan Negara yang dikunjungi, sedangkan Another Year berdasarkan 4 musim yang berbeda. Yang membedakan lainnya adalah alur dan kemasan yang menarik dari Another Year tidak sebosan EPL. Pesan-pesan yang dihadirkan Another Year dapat dijadikan suatu pembelajaran kita nantinya menjalani kehidupan lagi setelah menonton film ini. Walalupun film ini tidak memiliki suatu jawaban dari permasalahn tersebut, tapi penonton akan tetap begitu menarik menyaksikannya.

Overall, film Another Year bisa dijadikan alasan anda untuk menghabiskan waktu sekitar 130 menit di blitzmegaplex Grand Indonesia. Disamping faktor para pemain yang berkualitas dan senior, cerita yang begitu seperti kehidupan nyata, dan pesan yang dapat dipetik dan sebagai bahan pembelajaran, film ini sangat layak untuk ditonton. Selamat menonton. :cheers:

4/5


Trailer:

Komentar